Selasa, 06 Januari 2009

Pendidikan Nonformal Gratis untuk Anak Putus Sekolah

Tingginya angka putus sekolah, banyaknya anak jalanan dan anak terlantar di Indonesia membuat banyak pihak prihatin, tak terkecuali Yayasan Pendidikan Indonesia-Amerika (Indonesian-American Education Foundation) di Jakarta atau di singkat Jakarta IAEF. Jakarta IAEF akan membangun gedung dan memberikan pendidikan nonformal gratis buat anak-anak tersebut.

Demikian diungkapkan Ketua Jakarta IAEF Daniel Dhakidae, Ketua Pembina Jakarta IAEF Azyumardi Azra, anggota Pembina IAEF Jakarta Aristides Katoppo, dan President Dallas IAEF Henny Hughes, kepada pers Senin (27/10) di Jakarta. "Idenya membangun suatu yayasan untuk kepentingan pendidikan, terutama untuk anak-anak putus sekolah, anak jalanan dan anak terlantar. Mereka akan ditampung, dididik dan dilatih hingga mampu berdiri sendiri menopang kehidupannya, tanpa mengeluarkan biaya," kata Daniel Dhakidae.

Bagi mereka sudah lulus dan menguasai keterampilan sesuai bidang yang diminatinya, maka mereka akan disalurkan bekerja di luar negeri dengan jejaring yang dibangun, misalnya di Timur Tengah, Malaysia, termasuk Amerika sendiri. Sejumlah duta besar sudah dikontak dan mendukung program ini. Namun, Jakarta IAEF bukanlah lembaga pengerah jasa tenaga kerja yang mendapatkan fee.

Azyumardi Azra mengatakan, yayasan pendidikan ini dibuat sebagai jembatan budaya kedua negara, Indonesia-Amerika. "Yayasan Pendidikan Indonesia Amerika ini lebih dari soal pendidikan, tapi juga pertukaran budaya, sehingga dengan ini mereka bisa mengetahui dan menghayati, dan saling menghargai kebudayaan masing-masing," katanya.

Karena itu, untuk mendukung ini, Aristides Katoppo berharap banyak pihak, apakah pribadi atau perusahaan yang peduli pendidikan anak-anak bangsa yang terlupakan ini, untuk membantu mewujudkan pembangunan gedung Learning Center, tempat mereka membekali diri dengan berbagai keterampilan untuk berkarya.

"Tanggal 11 Desember 2008, akan digelar malam dana bertajuk We are the Forgotten Children of Indonesia di Balai Sarbini. Diharapkan masyarakat mau menyumbang, bersimpati, dan memberikan solidaritas dan kebersamaan," ujarnya.

Henny Hughes menambahkan, gagasan ini berdasarkan investigasi dua tahun lalu. Untuk membawa anak-anak itu kembali belajar, motivasinya harus dari diri mereka sendiri. Keinginan belajar dari mereka itu harus kuat.

Membawa mereka kembali belajar bukanlah hal yang mudah, akan tetapi bukan pula sesuatu yang mustahil karena pengaruh kehidupan liar di luar rumah telah merubah pola pikir mereka. "Untuk itu dibutuhkan metode khusus, praktis dengan bahasa yang sederhana dan berbagai variasi sistem penyampaian, misalnya melibatkan audio-visual agar lebih mudah dipahami, sehingga membuat belajar sebagai bagian dari aktivitas yang menyenangkan dan menjadi suatu kebutuhan," jelasnya.

Menurut Henny, pendidikan nonformal di Learning Center bisa menampung 400 anak. Walaupun yang menjadi target sementara adalah mereka yang putus sekolah dan yang memasuki usia dewasa atau 17 tahun ke atas, akan tetapi seiring dengan berjalannya waktu maka Learning Center juga akan dapat menampung berbagai tingkatan, termasuk anak-anak setingkat SD hingga universitas. Bahkan, akan menjangkau setiap warga yang ingin meningkatkan kemampuan dan pengetahuannya.

Learning Center yang didesain oleh Fakultas Teknik Jurusan Sipil dan Perencanaan Universitas Trisakti, untuk tahap awal selain memiliki fasilitas belajar-mengajar dan training juga memiliki sejumlah fasilitas olahraga. Bangunan tiga lantai seluas lebih kurang 2.000 meter persegi di atas tanah seluas 3.000 meter persegi itu, rencananya akan dilaksanakan pada awal tahun 2009 dan diharapkan akan dapat dioperasikan pada pertengahan tahun 2010.

Tingkatkan SDM, Guru Butuh Pendidikan Tinggi Jarak Jauh

Pendidikan tinggi jarak jauh dengan kualitas akademik yang baik sangat dibutuhkan untuk peningkatan mutu sumber daya manusia, terutama kalangan guru. Namun, pilihan guru untuk menikmati layanan pendidikan tinggi masih terbatas akibat minimnya infrastruktur pendidikan. Padahal ada satu juta lebih guru yang harus meningkatkan kualifikasi pendidikan diploma IV atau S-1 hingga tahun 2015.



"Para guru ini kan diwajibkan untuk mencapai kualifikasi akademik D-IV/S-1, tetapi disyaratkan jangan sampai melalaikan kewajiban mengajar. Ini kan dilema buat guru. Solusinya ya harus ada pilihan pendidikan tinggi jarak jauh yang beragam dengan tetap mengutamakan kualitas akademik," kata Sulistyo, Ketua Umum Asosiasi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) Swasta Indonesia di Jakarta, Selasa (2/9).

Menurut Sulistyo, pemerintah harus segera mengatur penyelenggaraan pendidikan jarak jauh, terutama untuk melayani guru. Jika mengandalkan Universitas Terbuka saja, kemampuannya terbatas.



Selain menyediakan infrastruktur yang mendukung pengembangan pendidikan jarak jauh, semisal teknologi informasi dan komunikasi, juga perlu disiapkan supaya layanan pendidikan ini juga menyediakan modul-modul yang bisa dipahami untuk belajar mandiri. Dengan demikian, pendidikan tinggi untuk peningkatan kualitas guru yang berdampak dalam pengajarannya di kelas bisa tercapai.



Kemantapan UT di pusat itu belum tentu cerminan di daerah lain. Untuk tutor saja, masih ada yang guru SD-SMA yang kebetulan sudah S-1. Jadi perlu diatur mana perguruan tinggi yang siap dan mampu melaksanakan pendidikan jarak jauh. Itu harus dicek betul supaya terjamin kualitasnya. "Sebab, peningkatan kualitas akademik guru itu bukan untuk mengejar ijasah, tapi untuk membentuk guru yang bermutu sehingga pendidikan kita ada perbaikan,"

Guru Dapat Sanksi Sama Seperti Muridnya

Seperti halnya para siswa, jam masuk sekolah di Jakarta yang dimajukan menjadi pukul 06.30 WIB juga memaksa para guru untuk datang lebih awal dari biasanya. Sebab, sanksi tidak dibukakan pintu juga berlaku bagi para guru yang terlambat datang ke sekolah.

Seperti yang dialami Ahmad, seorang guru Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Atas 63 Jakarta. Setelah sarapan, sekitar pukul 05.30 WIB, warga Tangerang, Banten, ini pun langsung berangkat ke sekolah. Ahmad terpaksa harus naik ojek agar bisa sampai di sekolah tepat pukul 06.30 WIB.

Ahmad tak mau ambil risiko, sebab bila terlambat, ia bisa dikenai sanksi seperti para pelajar asuhannya, yakni tak dibukakan pintu sampai jam pelajaran pertama usai. Pemerintah Provinsi Jakarta memajukan jam masuk sekolah untuk mengurangi kemacetan lalu lintas. Tapi selama dua hari kebijakan baru ini diberlakukan, kemacetan masih belum teratasi [baca: Banyak Siswa dan Guru Terlambat].

Sementara itu, layanan bus sekolah gratis yang disiapkan Pemerintah Jakarta untuk mengangkut siswa, jumlahnya masih tak memadai. Bahkan, kedatangannya pun sulit diperkirakan. Hal ini semakin membuat bus tersebut sepi peminat, seperti yang terlihat pada rute Cawang-Grogol.

Saat ini, telah tersedia 34 bus yang melayani enam rute, yakni Pasarminggu-CSW (Kebayoran Baru), Taman Mini Indonesia Indah-Kampung Melayu, Cawang-Grogol, Cawang-Tanjungpriok, Cilincing-Pondok Kopi dan Lapangan Banteng-Plumpang. Jam operasional bus sekolah pun terbagi dalam tiga bagian, yakni mulai pukul 06.30, 11.00 dan 15.00 WIB.

Menurut Wakil Gubernur Prijanto, pengadaan bus masih terganjal di DPRD DKI Jakarta. Pada tahun ini telah diusulkan pengadaan 100 unit armada baru untuk melayani siswa dari ratusan sekolah negeri dan swasta di DKI Jakarta

Anggaran Pendidikan Naik, Peralatan SMK Dilengkapi

Kenaikan anggaran pendidikan nasional pada tahun 2009 salah satunya difokuskan untuk meningkatkan peralatan di sekolah menengah kejuruan atau SMK. Sebanyak 5.000 SMK negeri dan swasta di seluruh Indonesia akan mendapat kucuran dana untuk mengadakan dan memperbarui peralatan yang dibutuhkan untuk meningkatkan pembelajaran berkualitas di masing-masing sekolah.



"Setidaknya untuk komputer, semua SMK harus sudah punya pada tahun depan. Selebihnya, peralatan lain yang dibutuhkan untuk meningkatkan pembelajaran di SMK," kata Direktur Jenderal Pembinaan SMK Depdiknas Joko Sutrisno di jakarta, Jumat (29/8).



Menurut Joko, anggaran untuk SMK yang saat ini mencapai Rp 1,9 triliun akan dinaikkan minimal dua kali lipat. Hal ini sejalan dengan kebijakan pemerintah yang memfokuskan kenaikan anggaran pendidikan 20 persen untuk pertamakalinya tahun depan utnuk kesejahteraan guru, peningkatan mutu SMK, pendidikan dasar sembilan tahun, dan kesejahteraan dosen dan peneliti.



Kepala SMKN 1 Pacet, Cianjur, Jawa Barat Akib Ibrahim menyambut gembira perhatian pemerintah untuk meningatkan mutu SMK. Di SMK bidang pertanian, sekolah ini masih membutuhkan laboratorium benih dan penyakit untuk bisa meningatkan keahlian siswa sebagai teknisi menengah di bidang pertanian.

Seratus Lembaga Pendidikan Wirausaha pada 2009

Kementerian Negara Koperasi dan UKM akan membentuk 100 lembaga pendidikan wirausaha di tingkat pedesaan pada 2009 dengan dana yang disediakan sebesar Rp 20 miliar.

"Pada 2009, kami akan menyalurkan dana Rp 20 miliar untuk pembentukan Tempat Pendidikan Keterampilan Usaha (TPKU) di 100 lembaga pendidikan termasuk pondok pesantren," kata Deputi Menteri Negara Koperasi dan UKM Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia Neddy Rafinaldy Halim di Jakarta, Senin (5/1).

Ia mengatakan, dana itu memang menurun dibandingkan alokasi untuk kebutuhan yang sama pada tahun lalu. Namun, Neddy menegaskan jumlah tersebut masih sangat mungkin untuk dikoreksi. "TPKU ini kan memang sangat potensial sebagai upaya untuk menumbuhkan wirausaha baru. Jadi, untuk persoalan dana masih sangat mungkin untuk ditata kembali," katanya.

Menurut dia, jika jumlah TPKU sebanyak 714 tempat di 32 provinsi seluruh Indonesia diberi perkuatan bantuan dan difasilitasi, hal itu sama saja dengan mendorong tercetaknya wirausaha baru dari 714 lembaga pendidikan, termasuk pondok pesantren. "Kalau kita dukung perkuatannya, itu dapat meng-cover setidaknya 14.100 siswa yang mendapat fasilitas pelatihan wirausaha sehingga berpotensi menjadi calon wirausaha baru," katanya.

Pada 2008, Kementerian Negara Koperasi dan UKM menyalurkan dana hingga Rp 47 miliar bagi 235 lembaga pendidikan pedesaan, termasuk pondok pesantren yang tersebar di 31 provinsi.

Bantuan itu ditujukan untuk pengembangan TPKU yang disalurkan bagi 235 lembaga pendidikan sehingga masing-masing lembaga menerima Rp 200 juta. Dana itu diharapkan dapat segera direalisasikan untuk membangun atau mengembangkan TPKU agar dapat tercipta wirausaha-wirausaha baru di pedesaan.

"Dana itu diharapkan dapat digunakan untuk pengadaan tempat praktik dan fasilitas-fasilitasnya di lembaga pendidikan setingkat SMA," katanya.

Selain pengadaan tempat, sebagian dana harus digunakan untuk pengadaan fasilitas dan perlengkapan pelatihan.

Gedung TPKU dianggarkan sebesar Rp 100 juta, sebanyak Rp 50 juta harus digunakan untuk pengadaan peralatan, dan sisanya Rp 50 juta untuk biaya operasional. Neddy mencontohkan, TPKU dilengkapi dengan mesin jahit, alat-alat perbengkelan, dan lain-lain.

Guru atau mentor setempat akan melatih siswa-siswanya di TPKU sehingga diharapkan setelah lulus nanti mereka menjadi wirausaha baru di desa atau daerahnya masing-masing.

TPKU memang untuk menyiapkan siswa-siswa selevel SMA, termasuk pondok pesantren, menjadi calon wirausaha sehingga sama sekali tidak berorientasi bisnis.

Untuk menerima bantuan serupa, lembaga pendidikan yang bersangkutan harus mengajukan diri kepada Dinas Koperasi kabupaten/provinsi setempat agar diusulkan ke Kemenkop.

Kemenkop juga telah menetapkan sejumlah persyaratan tertentu bagi lembaga pendidikan penerima, di antaranya sudah beroperasi minimal selama dua tahun. "Untuk 2009 ini sudah ada lebih dari 900 lembaga pendidikan mengajukan untuk mendapatkan bantuan TPKU," katanya.

Pihaknya menetapkan penurunan target lembaga pendidikan penerima hanya sebanyak 100 lembaga pendidikan, tetapi tidak menutup kemungkinan akan bertambah. "Kami masih melakukan konsolidasi program dan anggaran untuk 2009. Tapi Menkop sendiri menginginkan agar anggaran diperkuat dan lebih besar untuk program ini," katanya.

Untuk anggaran 2008, serapan anggaran dari Deputi Bidang Pengembangan SDM sudah mencapai lebih dari 94,14 persen dari total anggaran 2008 sebesar Rp 76 miliar.

Tak Praktik Komputer, Siswa Mogok

Ratusan siswa SMA Negeri 6 Ciputat, Tangerang, Banten, Senin (20/10), berunjuk rasa di halaman sekolah. Mereka mempertanyakan pengadaan komputer yang hingga kini tidak terealisasi. Padahal, biayanya sudah tiga tahun dibebankan kepada siswa.

Para siswa berkumpul di sekitar halaman sekolah serta kantin. Beberapa di antaranya membentangkan spanduk dan poster. Mereka mogok belajar sebagai bentuk protes terhadap penyelenggara sekolah yang tak kunjung menyediakan komputer untuk praktik.

Selam tiga tahun, dana pengadaan komputer sudah dibebankan kepada siswa sebesar Rp 250 ribu per tahun. Namun hingga kini mereka hanya belajar teori tanpa pernah praktik. Jika klaim siswa ini benar, maka jumlah uang pengadaan komputer ini mencapai ratusan juta rupiah.

Para siswa mengaku pernah mempertanyakan hal ini kepada pihak sekolah. Namun tak ada jawaban memuaskan. Usman, salah seorang guru meminta para siswa bersabar karena masih ada siswa yang belum membayar uang komputer.

Saat unjuk rasa berlangsung, pejabat kepala sekolah tak berada di tempat. Aktivitas belajar mengajar juga tiada. Para siswa mengancam terus mogok bila pengadaan komputer tak segera direalisasikan.

Ratusan siswa SMAN 1 Tanjung Bumi, Bangkalan, Madura, Jawa Timur, juga berunjuk rasa di halaman sekolah mereka. Mereka mendesak Mawardi agar mundur dari jabatannya sebagai kepala sekolah karena diduga korupsi pengadaan seragam dan beasiswa.

Para siswa sempat mencoba memasuki ruang kepala sekolah. Namun upaya itu dicegah sejumlah polisi berpakaian preman. Mereka akhirnya hanya bisa berorasi dan berteriak di halaman sekolah.

Setelah dua jam berunjuk rasa, tak satupun guru maupun kepala sekolah yang menemui mereka. Para siswa kesal dan membakar celana sekolah yang dianggap tidak berkualitas. Akibat aksi ini, proses belajar mengajar lumpuh. Siswa mengancam kembali beraksi jika dalam waktu sepekan tidak ada tindakan apapun.

Terkait kasus ini, dalam waktu dekat, pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bangkalan akan memanggil Mawardi untuk dimintai klarifikasi.

Pencurian Listrik Gunakan Komputer

Tindak pencurian daya listrik belakangan ini semakin canggih saja. Di Bali misalnya, pencurian tidak lagi hanya dalam bentuk konvensional, tetapi telah menggunakan perangkat yang berbasis komputer.

"Modus operandi pencurian listrik telah mirip dengan aksi pembobolan uang pada anjungan tunai mandiri (ATM) bank di kota-kota besar," kata Kapolda Bali Irjen Pol Tengku Ashikin Husein di Denpasar, Rabu (3/12).

Usai penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara PLN Bali dengan Polda Bali tentang penindakan pencurian listrik, Kapolda menyebutkan, makin canggihnya modus operandi yang dipakai para pencuri listrik tersebut merupakan tantangan baru bagi polisi untuk menindaknya.

"Maling makin pintar, kita dituntut untuk mampu mengejar kemampuan mereka itu," ucapnya menandaskan.

Sejalan dengan digunakannya teknologi canggih untuk kepentingan kejahatan, lanjut Kapolda, pembuktian yang dilakukan petugas di lapangan juga menjadi semakin rumit.

"Cukup sulit mencari pembuktian pidana dalam kasus kejahatan yang telah memanfaatkan teknologi canggih," katanya.

Khusus untuk kasus pencurian energi listrik yang telah memanfaatkan komputer, kata Ashikin, pihaknya akan menjalin kerja sama yang lebih intensif dengan jajaran PLN Bali dalam upaya penyelidikan dan pengungkapan di lapangan.

"Kita akan bersama-sama melakukan penyelidikan dan pembuktian di lapangan sehingga para pelaku dapat secepatnya diringkus," ujar Kapolda.

Penandatanganan MoU itu dilakukan Kapolda dengan General Manager (GM) PLN Distribusi Bali Ir Sudirman, disaksikan sejumlah pejabat teras kedua instansi tersebut.

Mengutik Laba dari Jasa Servis Komputer

Perangkat komputer bukan lagi merupakan barang mewah. Pelajar, mahasiswa, atau karyawan biasanya memiliki komputer di rumah. Sebagian memang bukan bermerek alias komputer rakitan. Tapi, sebagian besar pemakai dan pemilik komputer tak mengetahui bagaimana teknis perbaikan kalau ada kerusakan.

Kebutuhan ini menjadi peluang,tersendiri di mata Iim Rusyamsi. Bermula dari membuka usaha perbaikan komputer di Mangga Dua Square, sejak lima tahun silam, Iim yang lulusan fakultas teknik itu mendirikan jaringan kemitraan jasa perbaikan komputer bernama Dokterkomputer.com.

Iim melihat, meski sebagian sudah melek komputer, kalau sudah menyangkut kerusakan, sebagian besar memilih menyerahkan perbaikan dan penawaran ke pihak lain. "Kami menguasai bidang ini. Jadi, kami lebih punya solusi," ungkapnya.

Sebenarnya, Iim sudah cukup lama berkecimpung dalam bisnis ini. Selulus kuliah, ia pernah bekerja pada orang lain. Tapi, sejak tahun 2005, ia memutuskan berwirausaha dengan membuka toko servis komputer sendiri. "Waktu itu, modal saya kurang dari Rp 100 juta. Sebagian saya pakai buat menyewa tempat dan perlengkapan operasional," katanya.

Pada awalnya, Iim tidak menyetok onderdil agar, bisa menghemat pengeluaran. Ia baru mencari onderdil jika ada kebutuhan. Agar cepat mendapatkan barnyak pelanggan, Iim menempuh cara promosi lewat dunia maya. Itulah sebabnya ia menamakan Dokterkomputer.com. Selain itu, untuk bisa memenangi hati pelanggan, Iim memberikan pelayanan berbeda dengan usaha sejenis. Seperti, memberikan layanan gratis antarjemput peralatan yang akan diservis, gratis peminjaman unit selama perangkat diservis, garansi tiga bulan, dan masih ada beberapa pelayanan lain.

Nah, setelah tiga tahun menjalani usahanya, sejak Juni lalu, Iim mulai memberanikan diri menawarkan sistem kemitraan mengembangkan usaha perbaikan komputer. "Saya ingin memberikan peluang bagi orang yang mengerti teknologi informasi (TI) memiliki bisnis di bidang yang dikuasai," ujarnya.

Dua tahun balik modal

Untuk menjadi mitra Dokterkomputer.com, calon mitra harus menginvestasikan uang sebesar Rp 92 juta. Rincinannya, lisensi merek selama lima tahun sebesar Rp 50 juta, pengadaan peralatan kantor Rp 30 juta, peralatan bengkel Rp 7 juta, dan perizinan usaha Rp 5 juta.

Dengan investasi sebesar itu, mitra mendapat fasilitas berupa pelatihan bagi tujuh orang pegawai selama dua minggu, dukungan sistem keuangan, penyediaan peralatan bengkel, dan dukungan penuh dari Iim bila mitra kesulitan.

Saat ini, sekitar 70 persen pelanggan Dokterkomputer.com berasal dari perusahaan. Dengan begitu, lokasi usaha sangat menentukan. lim memancang aturan, setiap satu kotamadya atau kabupaten, hanya boleh ada satu usaha Dokterkomputer.com. Tujuannya, melindungi area konsumen. "Luas usaha minimal 30 meter persegi," ujarnya.

Dokterkomputer.com menetapkan tarif jasa servis sebemulai Rp 100.000 per unit. Tarifnya bisa berbeda, tergantung kebutuhan onderdil dan jumlah unit yang diservis. "Rata-rata dalam sebulan, kami memperbaiki 80 unit komputer dengan rata-rata biaya perbaikan sebesar Rp 500.000," kata Iim.

Iim memperkirakan, pemasukan tiap gerai per bulan sekitar Rp 40 juta. Pendapatan kol sekitar 35 persen. Selebihnya untuk biaya onderdil, jasa antarjemput, serta biaya teknisi. "Kami mengenakan biaya royalti 21 persen," ujarnya. Setelah dipotong biaya operasional, pendapatan bersihnya sekitar Rp 3 juta. la memperkirakan, mitra balik modal dalam dua tahun.

Pengembangan Teknologi Nano Masih Parsial

Studi mengenai teknologi nano di Indonesia dirasakan masih minim. Jika pun ada, sifatnya masih parsial, belum terintegrasi baik. Padahal, teknologi ini akan berkembang pesat secara global selambat-lambatnya mulai satu dasawarsa ke depan.

"Perlu dipromosikan bagaimana caranya masing-masing disiplin ilmu berkumpul serta merumuskan kajian dan strategi teknologi nano yang ideal ke depannya," ucap Prof Filino Harahap, pengamat teknologi nano dari Institut Teknologi Bandung, Minggu (23/11). Teknologi nano mencakup mulai dari bidang teknik mesin, fisika, kimia, biologi, hingga farmasi.

Menurut dia, perguruan tinggi di bidang sains teknologi macam ITB belum memasukkan porsi semestinya ilmu teknologi nano ke dalam kurikulum.

Menurut Ratno Nuryadi dari Masyarakat Nanoteknologi Indonesia, riset tentang nanoteknologi di Indonesia saat ini sudah mulai bermunculan, baik di kampus maupun lembaga-lembaga penelitian pemerintah hingga swasta macam Mochtar Riyadi Institute.

Berdasarkan hasil survei, 85 persen responden perusahaan, khususnya bidang kosmetik dan farmasi, sudah mulai menerapkan riset nano. Hanya saja yang menjadi kendala, 89 persen bahan, terutama instrumennya, masih harus diimpor.

Anti-Israel Terus Bergema

Sedikitnya 30 ribu orang yang tergabung dalam Hizbut Tahrir Indonesia menggelar aksi solidaritas di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Ahad (4/1). Banyak yang disuarakan dalam aksi ini. Salah satunya menentang agresi militer Israel terhadap Palestina.

Bukan hanya itu, demonstran juga mengecam Amerika Serikat yang terus mendukung Israel. Tidak ketinggalan, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ikut disorot karena dinilai tidak berdaya menghentikan serangan membabi-buta Israel.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat HTI berharap negara-negara Islam di Timur Tengah mendukung masyarakat Palestina dengan mengirimkan tentara ke kawasan yang tengah bergolak itu. Selain itu, massa juga meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengirimkan pasukan Indonesia ke Palestina.

Keramaian mengutuk agresi militer Israel tidak hanya di kawasan Monas. HTI juga mengerahkan sekitar 500 ribu orang yang beraksi di 14 kota besar. Di Samarinda, Kalimantan Timur, misalnya, massa HTI memenuhi jalan protokol. Selain mengecam penggunaan kekuatan militer, massa juga meminta PBB segera menjatuhkan sanksi bagi Israel [baca: Israel Memulai Serangan Darat].

Di Islamic Centre, Jakarta Utara, ribuan umat Islam juga berkumpul. Selain memanjatkan doa untuk warga Palestina dan perdamaian dunia, mereka juga meminta kedaulatan Masjidil Aqsa dikembalikan sepenuhnya kepada Palestina. Saat ini masjid yang dipakai Nabi Muhammad SAW untuk Isra-Mi'raj itu berada di bawah kekuasaan Israel.

Lalu lintas di Jalan Margonda Raya, Depok, Jawa Barat, pagi tadi juga tersendat. Ribuan anggota Partai Keadilan Sejahtera dan simpatisannya berjalan kaki di sepanjang jalan utama yang menghubungkan Depok dengan Jakarta tersebut untuk mengutuk serangan Israel.

Di Surabaya, Jawa Timur, ratusan pelajar dari sejumlah sekolah menengah atas negeri berdemo di depan Gedung Grahadi. Sebagai bentuk dukungannya, para pelajar mengibarkan Bendera Merah Putih yang disandingkan dengan bendera Palestina.
Tidak hanya Jakarta dan Surabaya. Demonstrasi menentang agresi militer Israel merebak di mana-mana. Di Padang, misalnya, ribuan simpatisan Partai Keadilan Sejahtera dan Hizbut Tahrir Sumatra Barat bergabung dan memenuhi jalan-jalan utama di kota tersebut. Tidak hanya berunjuk rasa, massa PKS juga menghimpun dana untuk diserahkan kepada rakyat Palestina. Hingga Ahad siang sudah terkumpul dana sebesar Rp 2,2 miliar.

Di Yogyakarta, ribuan massa Hizbut Tahrir memprotes sikap para pemimpin negara-negara Islam di Timur Tengah yang tidak berbuat sesuatu untuk menghentikan serangan Israel ke Palestina. Sementara di Bandung, demonstrasi mengecam kekejian militer Israel terhadap bangsa Palestina juga digelar kader dan simpatisan PKS. Sebagai bentuk kebencian, massa sengaja membentangkan bendera Israel di tengah Jalan Merdeka sehingga terlindas oleh kendaraan yang melewati jalan tersebut.

Di Semarang, Jawa Tengah, ribuan massa Hizbut Tahrir berorasi di Kantor Radio Republik Indonesia (RRI) Semarang dan menyiarkan tuntutan agar Israel menghentikan agresinya ke Palestina, melalui corong radio. Sedangkan di Makassar, Sulawesi Selatan, massa berdemonstrasi dengan menggelar aksi teatrikal. Mereka juga membawa berbagai poster yang menggambarkan penderitaan rakyat Palestina akibat agresi militer Israel.

Sementara itu, invasi Israel yang belum ada tanda-tanda bakal berhenti, membuat berbagai kalangan di Tanah Air memberikan reaksi yang cenderung meningkatkan eskalasi politik. Sejumlah pos organisasi massa diserbu warga yang ingin berangkat berjihad ke Palestina.

Di Surakarta, Jawa Tengah, Front Pembela Islam sejak Jumat malam lalu membuka pos pendaftaran jihad Palestina. Pos ini pun langsung diserbu umat Islam setempat yang berkeinginan membela warga Palestina. Di Jatim, puluhan anggota Banser Jombang juga menyatakan diri sebagai pasukan berani mati dan siap diberangkatkan sewaktu-waktu.

Namun, Juru Bicara Departemen Luar Negeri Teuku Faizasyah pesimis terhadap upaya para relawan. Ia menilai untuk relawan yang bersifat medis saja amat tidak mudah masuk di wilayah terdepan. Apalagi menjadi relawan tempur. Akses ke wilayah Gaza sangat sulit ditembus [baca: Tim Relawan Mer-C Kembali Berangkat ke Palestina].

Karena itu, pemerintah mengimbau ekspresi solidaritas masyarakat dilakukan dalam bentuk bantuan uang atau obat-obatan sehingga bisa dibelikan bahan makanan yang diperlukan. Berdasarkan penelusuran SCTV, pemberian visa dalam praktik hubungan bernegara adalah otoritas negara masing-masing. Menilik situasinya amat sulit bagi Mesir dan Yordania jika harus memberikan visa bagi para sukarelawan

Biadab, Israel bantai 12 Anggota Keluarga

Sedikit-dikitnya 12 anggota sebuah keluarga besar, di antaranya tujuh anak-anak, tewas dalam serangan udara Israel di rumah mereka di Kota Gaza, beberapa petugas medis dan saksi mengatakan, Selasa.

AFP melaporkan jenasah keluarga Daya itu dikeluarkan dari puing sebuah rumah di lingkungan permukiman Zeitun di selatan Kota Gaza, yang dihantam oleh dua rudal Israel.

Para korban terdiri dari tujuh anak berusia satu hingga 12 tahun, tiga wanita dan satu pria dewasa.

Seorang yang lewat juga tewas dalam serangan itu dan sedikitnya sembilan orang lainnya diperkirakan masih terkubur dalam reruntuhan rumah tersebut.

Para pekerja pertolongan tiba di tempat terjadinya pemboman beberapa jam setelah serangan itu.

Menurut beberapa saksi, satu anggota keluarga itu, Abu Hamza, adalah anggota HAMAS dan tinggal di bangunan tujuh apartemen tersebut. Dia meninggalkan bangunan itu dengan isteri dan anak-anaknya pada awal serangan Israel 27 Desember.

Israel Akan Hadapi Perang Urban Yang Sengit

Para analis militer Israel meyakini pasukan darat Israel akan menghadapi perlawanan sengit dari kasbah (rumah) ke kasbah dan lorong demi lorong di Gaza di mana kebanyakan dukungan tempur udara tidak efektif dan di mana para pejuang Palestina akan mudah melakukan taktik penyergapan serang dan lari.

Menguasai Gaza berarti membutuhkan kekuatan setara saat negara Yahudi itu menduduki satu wilayah Mesir dalam Perang 1967 dan kemudian baru keluar pada 2005, padahal para pemimpin Israel tidak berniat menguasai kembali Gaza karena mereka hanya ingin menggulingkan Hamas.

Tujuh tentara Israel terbunuh dalam ofensif yang menewaskan lebih dari 640 warga Palestina yang seperempat darinya adalah warga sipil, sedangkan roket-roket Palestina yang menjadi alasan Israel menyerang Gaza, telah membunuh empat warga sipil Israel.

Israel menyatakan, tentaranya telah membunuh 130 gerilyawan sejak serangan Sabtu sehingga total warga Palestina tewas sejak 27 Desember mendekati 770 orang dan masih banyak yang tergeletak di medan perang.

Menurut satu sumber Israel yang mengikuti rapat keamanan dalam kabinet, serangan darat pendahuluan telah dieksekusi dengan baik namun para komandan militer Israel kecewa mereka menemukan kenyataan perlawanan Palestina relatif kecil.

"Asumsinya adalah tentara kami bisa memancing musuh ke wilayah terbuka di mana kami bisa memusnahkannya, namun jumlah mereka tidak sebesar yang kami kira. Melancarkan serangan di wilayah padat penduduk adalah tugas sangat berat," kata sang sumber.

Senin lalu juru bicara Hamas Abu Ubaida menantang Israel, "Kami menunggumu Zionis, ribuah pejuag tangguh menanti kalian di setiap jalan, setiap lorong dan setiap rumah, dan mereka akan meladeni kalian dengan besi dan tembakan."

Diskusi

Para pejabat Israel akan berdebat Rabu ini mengenai apakah pasukan mereka mesti menyerbu pusat kota-pusat kota di Jalur Gaza, sebuah puncak ofensif militer yang telah berumur 11 hari, demikian sumber politik di Israel.

Untuk memperluas serangan udara selama semingu, pasukan darat Israel beserta tank-tanknya menginvasi wilayah yang dikuasai Hamas itu Sabtu pekan lalu dan menghadapi perlawanan sengit dari gerilyawan Palestina namun belum memutuskan memasuki pusat kota Gaza atau wilayah-wilayah padat penduduk lainnya.

Israel menyebut serangan darat pemula ini adalah "tahap kedua" dari operasi militernya di gaza tanpa menyebutkan tahap berikutnya. Agresi Israel ini mendorong dunia internasional agresif mengupayakan gencatan senjata di mana Hamas akan menghentikan serangan roketnya ke luar perbatasan Gaza.

Tim pertahahan pada kabinet Perdana Menteri Ehud Olmert, sedang mendiskusikan "tahap ketiga" operasi militer dan mungkin yang terakhir, ungkap dua sumber Israel, kendati para menteri berbeda pendapat mengenai rencana itu.

"Rencananya adalah masuk ke pusat-pusat kota (di Gaza)," kata salah satu sumber yang menolak menyebutkan namanya.

Penundaan keputusan akhir mengenai rencana serangan tahap ketiga ini akan memberi cukup waktu pada Israel guna menyiagakan pasukannya jika prakarsa damai usulan Mesir menemui kegagalan.

Juru Bicara PM Olmert, Mark Regev, menolak mengomentari pertemuan kabinet hari ini dan hanya mengatakan, "Kami tidak sepenuhnya membicarakan agenda-agenda keamanan."